Malakah Persuasif Politik: Retorika, Periklanan, Agitasi, Propaganda, dan Kampanye Politik


Mata Kuliah :  Komunikasi Politik

Dosen pengampu : Angga Aminuddin, M,I,Kom 

Hajar Azzahra

(A2201404)

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-FATAH

BOGOR

2024

 

BAB I

Pendahuluan

Persuasif politik merujuk pada berbagai teknik dan strategi yang digunakan oleh individu atau kelompok dalam ranah politik untuk memengaruhi opini publik, mengubah perilaku politik masyarakat, dan memperoleh dukungan terhadap kebijakan, kandidat, atau ideologi tertentu. Dalam konteks ini, strategi-strategi seperti retorika, periklanan, agitasi, propaganda, dan kampanye politik memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk persepsi dan sikap politik publik.

 

Komunikasi politik yang persuasif digunakan untuk mempengaruhi audiens dalam pemilihan umum, perubahan kebijakan, atau gerakan sosial. Setiap teknik memiliki ciri khas dan pendekatan tersendiri, mulai dari penggunaan bahasa yang efektif, iklan yang mengundang perhatian, hingga pesan yang membangkitkan emosi atau bahkan kebencian.

 

Makalah ini akan membahas lima aspek penting dalam persuasif politik, yaitu retorika, periklanan politik, agitasi, propaganda, dan kampanye politik. Melalui pemahaman yang lebih dalam mengenai masing-masing elemen ini, diharapkan kita dapat lebih kritis terhadap praktik persuasif yang terjadi dalam politik modern, serta menyadari dampaknya terhadap kehidupan demokrasi.

 

BAB II

ISI

 

1. Retorika dalam Politik Persuasif

Retorika adalah seni berbicara atau menulis yang bertujuan untuk meyakinkan atau memengaruhi audiens. Dalam politik, retorika digunakan untuk mengkomunikasikan pesan secara efektif dan memengaruhi pandangan audiens terhadap isu atau individu tertentu. Retorika politik tidak hanya melibatkan penyampaian argumen yang logis (logos), tetapi juga membangkitkan perasaan audiens (pathos) dan memperkuat kredibilitas pembicara (ethos).

 

Politikus yang mahir dalam menggunakan retorika dapat memperdaya pendengarnya dengan pidato yang penuh emosi, membangkitkan rasa kebanggaan, atau menyentuh perasaan audiens. Contohnya, pidato-pidato politik besar seperti yang disampaikan oleh John F. Kennedy atau Nelson Mandela menggunakan teknik retorika yang menginspirasi dan menggerakkan orang banyak.

 

Contoh teknik retorika dalam politik:

-  Metafora dan analogi : Menggunakan perbandingan untuk menyederhanakan isu yang kompleks.

- Repetisi : Mengulang-ulang kalimat atau frasa untuk menekankan pesan utama.

-  Gaya bahasa yang emosional : Membangkitkan perasaan seperti ketakutan, harapan, atau kebanggaan untuk memotivasi audiens.

 

2. Periklanan Politik

Periklanan politik adalah salah satu bentuk komunikasi persuasif yang menggunakan media massa untuk mempromosikan kandidat atau kebijakan tertentu. Iklan politik dapat berupa iklan televisi, iklan radio, spanduk, poster, hingga iklan digital di media sosial. Tujuan dari periklanan politik adalah untuk membangun citra positif kandidat atau kebijakan yang diusung, sekaligus mendiskreditkan lawan politik.

 

Iklan politik sering kali mengandalkan citra visual, slogan yang mudah diingat, dan pesan yang singkat namun kuat. Dalam iklan politik, strategi persuasif yang digunakan meliputi:

- Emotional appeal : Menggunakan gambar dan narasi yang membangkitkan emosi untuk menarik perhatian pemilih.

-  Testimoni : Menampilkan tokoh publik atau orang biasa yang memberikan dukungan terhadap kandidat.

- Negative campaigning : Menyerang lawan politik dengan menyerang kelemahan atau kontroversi yang ada pada mereka.

 

3. Agitasi dalam Politik

Agitasi politik adalah upaya untuk membangkitkan kesadaran atau emosi tertentu dalam masyarakat dengan tujuan menggerakkan mereka untuk bertindak. Agitasi sering kali digunakan dalam gerakan sosial atau oleh partai politik yang ingin memobilisasi massa untuk mendukung perubahan sosial atau politik tertentu.

Agitasi berfokus pada pembuatan ketidakpuasan atau ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat. Pesan agitasi biasanya mengandung unsur provokatif dan berusaha membangkitkan rasa marah atau frustasi terhadap keadaan yang ada. Tokoh atau kelompok yang melakukan agitasi akan mencoba menciptakan solidaritas dengan cara menggugah perasaan audiens dan mendorong mereka untuk bertindak.

 

Contoh teknik agitasi dalam politik:

- Mengkritik pemerintah : Menggunakan retorika keras untuk menggambarkan ketidakadilan yang dilakukan oleh penguasa.

- Menggunakan simbol dan slogan : Menyebarkan simbol atau slogan yang merangkum pesan perubahan yang diinginkan.

 

4. Propaganda dalam Politik

Propaganda adalah teknik komunikasi yang digunakan untuk menyebarkan informasi, ideologi, atau pandangan tertentu untuk membentuk opini publik secara sistematis dan terorganisir. Berbeda dengan iklan politik yang lebih berfokus pada citra dan persuasi, propaganda sering kali lebih terstruktur dan didorong oleh agenda politik yang jelas, terkadang dengan menyebarkan informasi yang tendensius atau menyesatkan.

Propaganda sering kali menggunakan berbagai bentuk media untuk menyebarkan pesan-pesan politik yang membentuk persepsi masyarakat mengenai isu-isu tertentu. Taktik propaganda termasuk pengulangan pesan yang berlebihan, penyajian informasi yang sepihak, atau penggunaan stereotip untuk menggambarkan kelompok atau individu tertentu secara negatif.

 

Contoh teknik propaganda dalam politik:

- Menyerang kelompok tertentu : Menyebarkan narasi yang menggambarkan kelompok oposisi atau musuh politik sebagai ancaman bagi negara atau masyarakat.

-Penyebaran informasi palsu atau distorsi : Menyebarkan informasi yang tidak akurat untuk membentuk pandangan publik yang menguntungkan pihak tertentu.

 

5. Kampanye Politik

Kampanye politik adalah serangkaian kegiatan yang terorganisir dan terencana untuk mendukung kandidat atau ideologi politik dalam pemilu atau perubahan kebijakan. Kampanye politik biasanya mencakup berbagai bentuk komunikasi persuasif, seperti pidato, pertemuan publik, penggunaan media sosial, dan debat. Tujuan dari kampanye politik adalah untuk memenangkan hati dan pikiran pemilih serta mengarahkan mereka untuk memilih kandidat atau kebijakan yang diusung. Kampanye politik yang sukses menggabungkan berbagai elemen komunikasi persuasif, termasuk retorika, periklanan, agitasi, dan propaganda, untuk memengaruhi pemilih. Di era digital, kampanye politik semakin mengandalkan media sosial dan internet untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan lebih tersegmentasi.

  

BAB III

Kesimpulan

 

Persuasif politik adalah suatu kekuatan besar dalam membentuk opini publik dan memengaruhi keputusan politik dalam masyarakat. Melalui berbagai teknik, seperti retorika, periklanan, agitasi, propaganda, dan kampanye politik, pihak-pihak yang terlibat dalam politik berusaha mempengaruhi audiens untuk mendukung ide atau kandidat tertentu. Masing-masing teknik ini memiliki tujuan dan dampak yang berbeda, tetapi semuanya bertujuan untuk memengaruhi cara pandang dan tindakan politik individu atau kelompok.

 

Namun, penggunaan teknik-teknik persuasif ini juga menimbulkan tantangan, terutama ketika digunakan untuk manipulasi atau penyebaran informasi yang tidak akurat. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih kritis dalam menerima pesan politik dan mengembangkan literasi media untuk bisa membedakan antara informasi yang sahih dan yang bersifat manipulatif.

 

Referensi :

1. Perloff, R. M. (2017). The Dynamics of Persuasion: Communication and Attitudes in the 21st Century. Routledge.

2. Lippmann, W. (1922). Public Opinion. Harcourt Brace.

3. Jamieson, K. H., & Campbell, K. K. (2017). The Interplay of Influence: News, Advertising, Politics, and the Internet. Oxford University Press.

4. Chomsky, N., & Herman, E. S. (2002). Manufacturing Consent: The Political Economy of the Mass Media. Pantheon Books.

5. Mudde, C., & Kaltwasser, C. R. (2017). Populism: A Very Short Introduction. Oxford University Press.

إرسال تعليق

Post a Comment (0)

أحدث أقدم